Tampilkan postingan dengan label ✿ Lentera Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ✿ Lentera Hati. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 April 2014

Kisah Inspirasi Si cantik CHAHIDA CHEKKAFI, Wasit Wanita Berhijab pertama Di Italia


Saat seorang wanita memutuskan memakai hijab, kadang ada pertentangan batin yang takut bahwa hijab akan membatasi kreativitas dan pekerjaan. Hal tersebut sebenarnya tergantung dari bagaimana komitmen seseorang akan keputusannya menjalankan perintah agama dan seberapa besar dia ingin mencapai impiannya. Lihatlah remaja cantik ini, dia menjadi wasit wanita pertama di Italia yang memakai hijab.


Wajahnya tampak lemah lembut dan santun dalam balutan hijab, namun remaja cantik ini punya ketegasan luar biasa di lapangan sepak bola. Namanya Chahida Chekkafi, usianya baru 16 tahun. Nama Chahida terkenal di seluruh dunia saat dia menjadi wasit liga sepak bola Italia untuk pemain muda, karena posisi itu mengantarnya sebagai wasit wanita pertama yang memakai hijab, dilansir oleh islam.ru.


Chahida Chekkafi tinggal dan besar di Italia, namun dia berasal dari Maroko. Gadis ini akrab dengan sepak bola karena ibu Chahida adalah pemain sepak bola di Maroko. Tidak hanya kecantikan dan hijab Chahida yang membuat gadis ini terkenal, tetapi juga ketegasan dan kegesitannya saat menjadi wasit muda. Ketegasan ini tampak jelas walaupun pertandingan sepak bola yang berlangsung adalah pertandingan sepak bola pria.


Dengan prestasi yang hebat ini, koran Italia Corriere Della Sera memasang wajah Chahida di sampul paling depan. Presiden Komite Wasit di Milan menggambarkan Chahida Chekkafi sebagai gadis yang pemalu dan masih sangat muda, tetapi dia memiliki bakat dan tahu cara untuk mewujudkan impiannya.

Semoga kisah Chahida Chekkafi menjadi inspirasi bagi Anda semua. Di usia yang masih muda, saat gadis lain masih bersenang-senang, Chahida memiliki pekerjaan profesional tanpa meninggalkan perintah agamanya.

Sabtu, 30 November 2013

SABARLAH DALAM PENANTIAN



Menanti itu bukanlah suatu penyiksaan
Menanti itu bukanlah suatu beban
Jika kita menantinya dengan ikhlas

Sesungguhnya Allah sengaja menguji kita
Dengan melambatkan sesuatu yang kita dambakan
Sebenarnya Allah telah mengatur sesuatu
Yang lebih baik untuk kita yang sedang menanti

Menantilah dengan penuh kesabaran
Menantilah dengan penuh keimanan
Karena Insyaallah...
Akhir dari penantian itu adalah kebahagiaan

Jangan pernah berhenti berdoa dan meminta
Karena Allah lah yang Maha Memberi
Tetaplah menanti dengan sabar jawaban-Nya
Karena janji Allah itu pasti adanya.

Senin, 18 November 2013

JANGAN KITA BANGGA



Jangan bangga dengan hape mahal/canggih
Karena alat komunikasi yang akan menyelamatkan kita adalah DOA...

Jangan bangga dengan rumah mewah, 
Karena rumah terakhir kita adalah KUBUR...
 
Jangan bangga dengan pangkat/gelaran 
Karena pangkat terakhir kita adalah ALMARHUM...

Jangan bangga dengan wajah yang cantik/ganteng 
Karena wajah kita yang terakhir adalah TENGKORAK...

Jangan bangga dengan pakaian yang mewah 
Karena pakaian terakhir kita adalah KAIN KAFAN...

Jangan bangga dengan kendaraan kita yang mewah 
Karena kendaraan terakhir kita adalah KERANDA JENAZAH...

Jangan sombong dengan tempat tidur kita yang empuk 
Karena tempat tidur terakhir kita adalah LIANG LAHAT...

ALLAH MENYIMPAN YANG TERBAIK UNTUKMU




Allah menyimpan yang terbaik untukmu

Untuk kesabaran kamu

Untuk keshalihan kamu selama kamu menunggu

Untuk ikhtiar dan usahamu

Untuk doa-doa tiada putusmu

Untuk kebaikan yang kamu lakukan

Sebab... 

Allah terlalu sayang untuk membiarkan kamu 

Menikah dengan sembarang orang...

Yang mungkin nantinya akan menganiaya kamu lahir dan bathin.

Percayalah...

Semua selalu indah pada waktunya...

INSYAALLAH...!!!

Kamis, 17 Oktober 2013

UNTUK SEBUAH HATI





Untuk sebuah hati yang masih MENANTI 

Menantilah dengan CINTA 

Cinta yang akan membuatmu menerima apapun kehendak-Nya

Kelak kau akan sedari 

Cintamu karena-Nya akan membuat penantian itu tak akan pernah sia-sia

Untuk sebuah hati yang masih MENUNGGU 


Menunggulah dengan SENYUMAN 

Senyuman ikhlas pada siapa pun yang selalu menanyakannya 

Katakan pada mereka, 

Hatiku tak akan pernah kesepian 

Dalam setiap belaian ketetapan kasih sayang-Nya. 


Minggu, 13 Oktober 2013

TAK ADA YANG SIA-SIA

Ketika usahamu tak jua membuahkan hasil
Maka kau sedang belajar KEIKHLASAN

Ketika kau letih dan ingin berhenti
Maka kau sedang belajar arti PENGORBANAN

Ketika semua cobaan datang menyapamu
Maka kau sedang belajar untuk BERSYUKUR

Ketika hatimu terluka sangat dalam
Maka kau sedang belajar MEMAAFKAN

Allah tidak mentakdirkan sesuatu melainkan ada hikmah yang dikehendakinya, 

Karena ALLAH Maha Bijak dan maha Mengetahui.
Maka tidak ada yang sia-sia dalam hidup kita..


Senin, 24 Desember 2012

JIWA YANG RESAH

Jiwa yang resah membawa kita pada jalan yang tak bertepi dan diselimuti kabut kegelapan. Pelita hati akan menjadi padam oleh kebimbangan yang tak berujung tak berpangkal, dan tak akan pernah menunjuki pada jalan yang terang.

Jiwa yang resah akan membungkam ketajaman pikiran. Manusia tidak mampu membaca peta kehidupan dengan bijaksana, konsentrasi menjadi buyar, semangat juang melorot, dan rasa apatisme akan menghancurkan segalanya. Keresahan akan membuat hati makin berkarat dan tak mampu lagi membaca kebenaran, serta gagal membedakan baik dan buruk.

Jiwa yang resah berkepanjangan akan berujung pada frustasi. Hari-hari dijalani bertaburan penyesalan dan kekecawaan. Jangankan mempercayai orang lain, diri sendiripun bisa ia benci dan sakiti.

Yakinlah, ujian dan cobaan seberat apapun bukanlah wujud dari kebencian Allah. Justru memberi peluang bagi seorang hamba untuk semakin introspeksi diri. Bagi seseorang yang tangguh, kualitas iman merupakan modal utama dalam menempuh onak duri kehidupan. Bukankah badai pasti berlalu sebagaimana kegelapan malam akan sirna oleh mentari pagi, selama kita bersikap gigih, selalu berusaha dan berdoa.

Ujian hidup malah menempa kematangan dalam menatap dunia yang sesungguhnya. Barangkali dalam kacamata sebelumnya, kita hanya melihat dunia dari satu dimensi. Setelah dirundung masalah mata batin pun terbuka, bahwa banyak sudut yang belum diamati dan dipelajari. Tak ada kusut yang tak selesai, tak ada dilema yang tak terpecahkan. Karena sebenarnya pangkal dari kusut itu bermula dari semrawutnya hati membaca persoalan. Maka berhasil ataupun gagal, berjaya ataupun tenggelam, sudah menjadi hal yang lumrah untuk dihadapi.


Maka, untuk memperoleh ketenangan jiwa hanya didapat dengan meningkatkan kekuatan iman dengan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena hanya dengan ibadah kita bisa tersenyum ikhlas saat duka datang menyapa.

Sabtu, 22 Desember 2012

RINTIHAN YANG TAK BISA DIBELI

Pemuda itu kini sudah jadi orang. Ia lulus kuliah, kemudian memiliki jabatan lumayan di sebuah perusahaan ternama. Selain itu, ia mempunyai bisnis yang bisa menopang jabatan itu kian bersinar. Semua itu membuat ia dihormati, tidak saja ditempat kerja, tetapi juga di lingkungan tempat tinggalnya.

Tapi, kesuksesan itu membuat ia lupa diri. Kekayaan yang ia miliki dan jabatan yang ia sandang membuatnya sombong. Ia merasa segalanya bisa dibeli dengan uang. Lebih ironisnya, ia merasa bisa membeli jerih payah ibunya yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Suatu hari, ia pulang kekampung. Ia yang merasa sudah berhasil lalu menawari ibunya"Apa yang ibu inginkan? Dengan senang hati saya akan membelikan segala apa yang ibu minta."

Dengan uang yang ia miliki, ia berharap bisa menggantikan jerih payah sang ibu. Tapi apa jawaban sang ibu? Dengan enteng sang ibu menjawab, "Ibu tak ingin apa-apa."

Tapi si anak itu terus memaksa ibunya untuk menyebutkan apa yang menjadi keinginannya dan ia akan membelikannya. Kembali sang ibu menjawab, "Ibu tidak menginginkan apa-apa! Tapi jika kau terus memaksaku, tunggulah nanti pagi. Ibu akan meminta kau melakukan sesuatu."

Malampun tiba, sang ibu dan pemuda itu tidur. Saat pagi datang, sang ibu bangun untuk menunaikan shalat subuh. Tapi, sebelum shalat, ia bangunkan anaknya dengan lembut. Sayang, usapan lembut si ibu tersebut tak mampu membangunkan anaknya. Kemudian sang ibu mengambil inisiatif : memercikkan setitik air kemuka anaknya.

Seketika itu, pemuda tersebut bangun. Amarah menggumpal di ubun-ubun, dan ia memuntahkan amarah itu kepada ibunya. Dengan penuh kasih sayang ibunya berucap, "Kemaren kau berjanji akan menuruti keinginan ibumu. Aku tidak minta apapun dan aku hanya memintamu bangun. Tapi, kau malah memarahi ibumu. Kamu ini rupanya tidak sadar bahwa dulu ibumu tidak tidur semalaman demi menjagamu. Saat kau sakit, ibu tak tidur demi kamu. Jadi sampai kapanpun, kau tak akan pernah bisa membeli apalagi menggantikan jerih payah ibumu. Kasih ibumu tak akan pernah pupus ditelan zaman."Ucapan sang ibu langsung membuatnya tersadar. Ia diam merenung dan tak bisa berkata apa-apa.

Kasus diatas meneguhkan apa yang pernah disabdakan Rasulullah, " Engkau tak akan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan diantara rintihan-rintihannya saat melahirkan. Didunia ini, tidak ada yang bisa bekerja keras melebihi apa yang dilakukan oleh seorang ibu." (HR. Muslim)