Tampilkan postingan dengan label ✿ People We Love. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ✿ People We Love. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Juli 2014

Perjalanan Sang DOKTER & Doa Seorang NENEK


Kisah nyata, terjadi di Pakistan.

Seorang Dr Ahli Bedah terkenal (Dr. Ishan) tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.

Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.

Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: Saya ini dokter special, tiap menit nyawa manusia bergantung ke saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?
Pegawai menjawab: Wahai dokter, jika anda terburu-buru anda bisa menyewa mobil, tujuan anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba.

Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan.

Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar suara seorang wanita tua:
Silahkan masuk, siapa ya? Terbukalah pintunya.

Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam telponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata:
Telpon apa Nak? Apa anda tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan utk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan anda.

Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do'a yang panjang.

Dokter mendatanginya dan berkata: Demi Allah, anda telah membuat saya kagum dengan keramahan anda dan kemuliaan akhlak anda, semoga Allah menjawab do'a-do'a anda. Berkata ibu itu: Nak, anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do'a-do'a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.

Bertanya Dr. Ishan: Apa itu do'anya?

Ibu itu berkata: Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo'a kepada Allah agar memudahkannya.

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do'a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, Hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr.Ishan Bu, sungguh Allah swt telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya yang mu-min dengan do'a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.

Kesimpulan :
Jangan pernah berhenti berdo'a sampai Allah menjawabnya.

Sabtu, 25 Januari 2014

Potret Romantisme Di Hari Tua

Romantisme di kala usia pernikahan masih muda, itu sih biasa. Tapi romantisme saat masa senja menyapa, itu luar biasa! (^_^)

Rabu, 06 November 2013

Pesan Sahabat



✿ Sesungguhnya langgengnya PERSAHABATAN bukan diukur seberapa besar kita saling memberi materi, namun bagaimana bisa saling peduli dan menjaga hati untuk tidak saling menyakiti.. 

Sabtu, 12 Oktober 2013

BETAPA MENANGISNYA HATI INI!



Melihat anak yang tak berdosa, tak berdaya, lemah.
Terbaring dan terbujur sudah tak bergerak.
Dikerumuni oleh semut-semut merah yang sangat seram...!!!
Masya Allah...

Tega sekali orang tua yang menelantarkan anaknya terbujur kaku 

Disemutin bagaikan "Makanan Yang Sudah Tidak Enak

Semoga Orang Tuanya mendapat balasan dari ALLAH.
Bila hukum ALLAH tidak dijadikan sabagai pedoman...
Bila agama tidak dijadikan sebagai panduan kehidupan...
Bila manusia hanya memikirkan nafsu & keduniaan....
Bila manusia kembali kepada dunia jahiliyah....
Maka Manusia Lebih Rendah Derajatnya dari Seekor Binatang!!

LIKE, KOMEN & SHARE jika mengecam perbuatan ini!

Kamis, 27 Desember 2012

ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA


Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai
JIka anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan
ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih saying dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan




Sabtu, 22 Desember 2012

RINTIHAN YANG TAK BISA DIBELI

Pemuda itu kini sudah jadi orang. Ia lulus kuliah, kemudian memiliki jabatan lumayan di sebuah perusahaan ternama. Selain itu, ia mempunyai bisnis yang bisa menopang jabatan itu kian bersinar. Semua itu membuat ia dihormati, tidak saja ditempat kerja, tetapi juga di lingkungan tempat tinggalnya.

Tapi, kesuksesan itu membuat ia lupa diri. Kekayaan yang ia miliki dan jabatan yang ia sandang membuatnya sombong. Ia merasa segalanya bisa dibeli dengan uang. Lebih ironisnya, ia merasa bisa membeli jerih payah ibunya yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Suatu hari, ia pulang kekampung. Ia yang merasa sudah berhasil lalu menawari ibunya"Apa yang ibu inginkan? Dengan senang hati saya akan membelikan segala apa yang ibu minta."

Dengan uang yang ia miliki, ia berharap bisa menggantikan jerih payah sang ibu. Tapi apa jawaban sang ibu? Dengan enteng sang ibu menjawab, "Ibu tak ingin apa-apa."

Tapi si anak itu terus memaksa ibunya untuk menyebutkan apa yang menjadi keinginannya dan ia akan membelikannya. Kembali sang ibu menjawab, "Ibu tidak menginginkan apa-apa! Tapi jika kau terus memaksaku, tunggulah nanti pagi. Ibu akan meminta kau melakukan sesuatu."

Malampun tiba, sang ibu dan pemuda itu tidur. Saat pagi datang, sang ibu bangun untuk menunaikan shalat subuh. Tapi, sebelum shalat, ia bangunkan anaknya dengan lembut. Sayang, usapan lembut si ibu tersebut tak mampu membangunkan anaknya. Kemudian sang ibu mengambil inisiatif : memercikkan setitik air kemuka anaknya.

Seketika itu, pemuda tersebut bangun. Amarah menggumpal di ubun-ubun, dan ia memuntahkan amarah itu kepada ibunya. Dengan penuh kasih sayang ibunya berucap, "Kemaren kau berjanji akan menuruti keinginan ibumu. Aku tidak minta apapun dan aku hanya memintamu bangun. Tapi, kau malah memarahi ibumu. Kamu ini rupanya tidak sadar bahwa dulu ibumu tidak tidur semalaman demi menjagamu. Saat kau sakit, ibu tak tidur demi kamu. Jadi sampai kapanpun, kau tak akan pernah bisa membeli apalagi menggantikan jerih payah ibumu. Kasih ibumu tak akan pernah pupus ditelan zaman."Ucapan sang ibu langsung membuatnya tersadar. Ia diam merenung dan tak bisa berkata apa-apa.

Kasus diatas meneguhkan apa yang pernah disabdakan Rasulullah, " Engkau tak akan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan diantara rintihan-rintihannya saat melahirkan. Didunia ini, tidak ada yang bisa bekerja keras melebihi apa yang dilakukan oleh seorang ibu." (HR. Muslim)